Senin, 08 April 2013

Wirausaha Alfamart


Waralaba Alfamart adalah usaha minimarket yang dimiliki dan dioperasikan berdasarkan kesepakatan waralaba dari PT. SumberAlfariaTrijaya Tbk, selaku pemegang merek Alfamart. Dengan motto “Belanja Puas, Harga Pas” model bisnis Alfamart adalah menjual berbagai kebutuhan sehari-hari dengan harga terjangkau dan berlokasi di sekitar wilayah perumahan.
Alfamart menawarkan  2 jenis toko kepada para calon mitra usaha:
1.    Waralaba Toko Baru
Untuk memiliki waralaba Toko Baru perkiraan investasi yang harus dikeluarkan sebesar:
Investasi awal tersebut mencakup:
ü  Biaya waralaba untuk 5 tahun     
ü  Renovasi lahan (konstruksi sipil; instalasi kelistrikan)
ü  Perijinan
ü  Peralatan & AC
ü  Cash register & sistemnya
ü  Papan nama toko berikut displaynya
ü  Promosi & persiapan pembukaan toko

2. Waralaba Toko Take Over
Untuk memilki Toko Take Over (TO) besar investasi yang dikeluarkan sekitar Rp 600 juta - Rp 800 juta. Pembelian toko Alfamart yang sudah berjalan dengan harga "Paket" yang telah ditentukan sudah termasuk franchise fee untuk 5 tahun; perijinan; peralatan toko & Goodwill. Besarnya investasi tersebut juga bergantung kepada harga sewa tempat selama 5 tahun; sales harian & nilai buku fixed asset yang ada. Toko yang akan di-take over harus sudah berjalan selama 1 tahun dengan sales harian antara Rp 10 juta - Rp 13 juta dan dapat diperpanjang sewanya selama 5 tahun.



A.  Kunci sukses dalam berbisnis minimarket adalah:
Ø  Lokasi yang strategis
Ø  Merek yang sudah dikenal luas
Ø  Pelayanan toko yang baik
Ø  Pilihan produk yang tepat & berkualitas
Ø  Harga yang pas
Ø  Display yang menarik
Ø  Promosi yang berkesinambungan

B.  Proses Perumbuhan
Proses pertumbuhan pada sebuah usaha juga didorong oleh beberapa faktor organisasi antara lain adalah:
a. Adanya unsur persaingan yang cukup menguntungkan. Dunia persaingan sekarang sangat tajam. Ada berbagai bentuk persaingan yang ada di pasar, mulai dari pengusaha pasar yangsangat dominan, yang mempunyai kekuatan yang sedang dan yang lemah. Dalam istilah pemasaran mereka ini terdiri atas market leader, market challenger, market follower, dan market
nicher. Di pasar ditemukan pemimpin pasar. Pada setiap produk, atau merek yang dijual di pasar ada merek yang melekat di hati konsumen. Merek ini market share nya paling banyak/uas, ini disebut market leader. Kemudian menyusul penantang pasar (market challenger), yang berusaha menunggu kesempatan mengatasi leader. Setelah itu ada market follower yang ikutikutan saja karena modal terbatas, merek belum terkenal dan terakhir market nicher yang menjual produknya pada relung-relung/celah pasar yang belum terisi oleh merek lain.
b. Adanya konsumen dan pemasok barang yang kontinyu.
c. Adanya bantuan dari pihak investor bank yang memberikan fasilitas keuangan.
d. Adanya sumber-sumber yang tersedia, yang masih bisa dimanfaatkan.
e. Adanya kebijakan pemerintah yang menunjang berupa peraturan bidang ekonomi yang menguntungkan








C.    Langkah-langkah Wirausaha
Agar langkah-langkah untuk berwirausaha menjadi mudah dan terang, maka perlu melakukannya dengan langkah-langkah yang mudah dan berikut adalah beberapa saran langkah yang harus dilakukan dalam berwira usaha:

1.      Berani memulai
Berani memulai artinya seseorang harus segera memulai, paling tidak berpikir untuk berusaha, memulai usaha dari hal-hal yang paling kecil sesuai dengan kemampuan si calon pengusaha

2.      Berani menanggung risiko (tidak takut rugi);
Artinya bisnis yang akan dijalankan pasti memiliki risiko dan untung. Seorang calon pengusaha harus berani mengambil risiko sebesar dan seberat apa pun. Hal yang perlu diingat adalah menjalankan segala sesuatu dengan perhitungan matang dan selalu memiliki sikap optimis bahwa semua masalah dapat diatasi. Perlu dicamkan pula bahwa semakin besar risiko yanng dihadapi, semakin besar peluang untuk maju dan meraup keungtungan. Ada istilah ekstrem bahwa jika ingin berwirausaha, harus siap rugi terlebih dahulu sehingga bersungguh-sungguh dalam menjalankan usaha nantinya.

3.      Penuh perhitungan
Kalkulasi dalam prediksi apa yang akan terjadi sangatlah penting dan perlu dibuat di atas kertas kerja. Kalupun teradi risiko yang harus ditanggung nantinya, itu pun tidak terlalu meleset dari perhitungan. Untuk itu, seorang calon pengusaha diminta untuk memiliki naluri dan daya pikir yang hebat.

4.      Memiliki rencana yang jelas
Perhitungan yang dibuat sebaiknya dituangkan dalam suatu rencana yang lengkap. Rencana dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan usaha harus dibuat selengkap mungkin. Rencana yang akan dijalankan ini memuat apa saja yang harus dialkukan, bagaimana melakukannya, kapan akan dilakukan, berapa besar biaya yang dikeluarkan, siapa yang akan melaksanakannya. Kemudian, rencana yang sudah dibuat akan dijadikan sebagai pedoman dalam melangkah ke depan. Tanpa rencana yang matang dan lengkap sulit untuk mencapa suatu tujuan yang akan dicapai.

5.      Tidak cepat puas dan utus asa
Seorang calon pengusaha tidak akan pernah cepat puas atas hasil yang akan dicapai. Bahkan seorang calon yang hebat selalu haus akan kemajuan dan selalu akan merasa kurang. Sikap untuk tida cepat putus asa ini akan memotivasi pengusaha untuk terus maju. Kemudian, pengusaha juga diharuskan untuk tidak cepat putus asa atas segala kegagalan yang dialaminya. Kegagalan merupakan sukses yang akan tertunda.


6.      Optimis dan penuh keyakinan
Sifat optimistis dan penuh keyakinan bahwa usaha yang sedang dijalankan akan memberikan hasil selalu ditanamkan kepada setiap calon pengusaha. Seseorang yang tidak memiliki sikap optimistis akan sulit untuk menembus setiap halangan atau rintangan yang akan dihadapinya. Optimistis dan keyakinan akan berhasil merupakan bayangan yang akan terus mengikuti perasaan bahwa kita harus berhasil dalam menjalankan perusahaan. Jangan pernah ada rasa keraguan yang dapat menghentikan usaha yang akan dijalankan. Namun, optimistis dan penuh keyakinan tentunya harus penuh perhitungan yang matang.

7.      Memiliki tanggung jawab
Pengusaha juga diahruskan memiliki tanggung jawab yang besar terhadap usaha yang sedang dijalankan, yaitu tanggung jawab kepada diri sendiri, kepada masyarakat, ataupun kepada pihak-pihak luar perusahaan. Misalnya, dalam hal komitmen untuk mengembalikan sesuatu yang wajib dilakukan. Tanggung jawab sosial kepada masyarakat juga tidak boleh dilupakan karena tanpa masyarakat usaha kita tidak akan pernah maju. Di samping itu, calon pengusaha juga harus memiliki tanggung jawab terhadap para pegawainya, baik dalm hal memberikan kesejahteraan maupun keamanan mereka dalam bekerja.

8.       Memiliki etika dan moral
Terakhir, seorang calon pengusaha harus memiliki etika dan moral dalam menjalankan usahanya. Hal ini perlu dijunjung tinggi mengingat etika dan moral berbisnis merupakan dasar untuk melakukan suatu bisnis yang baik. Pengusaha harus mampu menghargai karyawan, masyarakat, pelanggan, atau pihak-pihak yang berhubungan dengan prusahaan sesuai dengan etika yang berlaku.

  
                                       http://karakteristik.kewirausahaan.com