Waralaba Alfamart adalah usaha minimarket yang
dimiliki dan dioperasikan berdasarkan kesepakatan waralaba dari PT. SumberAlfariaTrijaya
Tbk, selaku pemegang merek Alfamart. Dengan motto “Belanja Puas, Harga Pas”
model bisnis Alfamart adalah menjual berbagai kebutuhan sehari-hari dengan
harga terjangkau dan berlokasi di sekitar wilayah perumahan.
Alfamart menawarkan 2 jenis toko kepada para calon mitra usaha:
1. Waralaba Toko Baru
Untuk
memiliki waralaba Toko Baru perkiraan investasi yang harus dikeluarkan sebesar:
Investasi
awal tersebut mencakup:
ü Biaya
waralaba untuk 5 tahun
ü Renovasi
lahan (konstruksi sipil; instalasi kelistrikan)
ü Perijinan
ü Peralatan
& AC
ü Cash
register & sistemnya
ü Papan
nama toko berikut displaynya
ü Promosi
& persiapan pembukaan toko
2. Waralaba Toko Take Over
Untuk
memilki Toko Take Over (TO) besar investasi yang dikeluarkan sekitar Rp 600
juta - Rp 800 juta. Pembelian toko Alfamart yang sudah berjalan dengan harga
"Paket" yang telah ditentukan sudah termasuk franchise fee untuk 5
tahun; perijinan; peralatan toko & Goodwill. Besarnya investasi tersebut
juga bergantung kepada harga sewa tempat selama 5 tahun; sales harian &
nilai buku fixed asset yang ada. Toko yang akan di-take over harus sudah
berjalan selama 1 tahun dengan sales harian antara Rp 10 juta - Rp 13 juta dan
dapat diperpanjang sewanya selama 5 tahun.
A.
Kunci sukses dalam berbisnis minimarket adalah:
Ø Lokasi yang strategis
Ø Merek yang sudah dikenal luas
Ø Pelayanan toko yang baik
Ø Pilihan produk yang tepat &
berkualitas
Ø Harga yang pas
Ø Display yang menarik
Ø Promosi yang berkesinambungan
B. Proses Perumbuhan
Proses
pertumbuhan pada sebuah usaha juga didorong oleh beberapa faktor organisasi
antara lain adalah:
a. Adanya
unsur persaingan yang cukup menguntungkan. Dunia persaingan sekarang sangat
tajam. Ada berbagai bentuk persaingan yang ada di pasar, mulai dari pengusaha
pasar yangsangat dominan, yang mempunyai kekuatan yang sedang dan yang lemah.
Dalam istilah pemasaran mereka ini terdiri atas market leader, market
challenger, market follower, dan market
nicher. Di pasar
ditemukan pemimpin pasar. Pada setiap produk, atau merek yang dijual di pasar
ada merek yang melekat di hati konsumen. Merek ini market share nya
paling banyak/uas, ini disebut market leader. Kemudian menyusul
penantang pasar (market challenger), yang berusaha menunggu kesempatan
mengatasi leader. Setelah itu ada market follower yang ikutikutan saja karena
modal terbatas, merek belum terkenal dan terakhir market nicher yang
menjual produknya pada relung-relung/celah pasar yang belum terisi oleh merek
lain.
b. Adanya konsumen dan pemasok barang yang
kontinyu.
c. Adanya bantuan dari pihak investor bank
yang memberikan fasilitas keuangan.
d. Adanya sumber-sumber yang tersedia, yang
masih bisa dimanfaatkan.
e. Adanya kebijakan pemerintah yang
menunjang berupa peraturan bidang ekonomi yang menguntungkan
C.
Langkah-langkah Wirausaha
Agar
langkah-langkah untuk berwirausaha menjadi mudah dan terang, maka perlu
melakukannya dengan langkah-langkah yang mudah dan berikut adalah beberapa
saran langkah yang harus dilakukan dalam berwira usaha:
1. Berani memulai
Berani
memulai artinya seseorang harus segera memulai, paling tidak berpikir untuk
berusaha, memulai usaha dari hal-hal yang paling kecil sesuai dengan kemampuan si
calon pengusaha
2. Berani menanggung risiko (tidak takut
rugi);
Artinya bisnis
yang akan dijalankan pasti memiliki risiko dan untung. Seorang calon pengusaha
harus berani mengambil risiko sebesar dan seberat apa pun. Hal yang perlu diingat
adalah menjalankan segala sesuatu dengan perhitungan matang dan selalu memiliki
sikap optimis bahwa semua masalah dapat diatasi. Perlu dicamkan pula bahwa semakin
besar risiko yanng dihadapi, semakin besar peluang untuk maju dan meraup keungtungan.
Ada istilah ekstrem bahwa jika ingin berwirausaha, harus siap rugi terlebih dahulu
sehingga bersungguh-sungguh dalam menjalankan usaha nantinya.
3. Penuh perhitungan
Kalkulasi
dalam prediksi apa yang akan terjadi sangatlah penting dan perlu dibuat di atas
kertas kerja. Kalupun teradi risiko yang harus ditanggung nantinya, itu pun
tidak terlalu meleset dari perhitungan. Untuk itu, seorang calon pengusaha
diminta untuk memiliki naluri dan daya pikir yang hebat.
4. Memiliki rencana yang jelas
Perhitungan
yang dibuat sebaiknya dituangkan dalam suatu rencana yang lengkap. Rencana dengan
segala sesuatu yang berhubungan dengan usaha harus dibuat selengkap mungkin.
Rencana yang akan dijalankan ini memuat apa saja yang harus dialkukan,
bagaimana melakukannya, kapan akan dilakukan, berapa besar biaya yang dikeluarkan,
siapa yang akan melaksanakannya. Kemudian, rencana yang sudah dibuat akan
dijadikan sebagai pedoman dalam melangkah ke depan. Tanpa rencana yang matang
dan lengkap sulit untuk mencapa suatu tujuan yang akan dicapai.
5. Tidak cepat puas dan utus asa
Seorang
calon pengusaha tidak akan pernah cepat puas atas hasil yang akan dicapai.
Bahkan seorang calon yang hebat selalu haus akan kemajuan dan selalu akan merasa
kurang. Sikap untuk tida cepat putus asa ini akan memotivasi pengusaha untuk terus
maju. Kemudian, pengusaha juga diharuskan untuk tidak cepat putus asa atas segala
kegagalan yang dialaminya. Kegagalan merupakan sukses yang akan tertunda.
6. Optimis dan penuh keyakinan
Sifat
optimistis dan penuh keyakinan bahwa usaha yang sedang dijalankan akan memberikan
hasil selalu ditanamkan kepada setiap calon pengusaha. Seseorang yang tidak
memiliki sikap optimistis akan sulit untuk menembus setiap halangan atau
rintangan yang akan dihadapinya. Optimistis dan keyakinan akan berhasil
merupakan bayangan yang akan terus mengikuti perasaan bahwa kita harus berhasil
dalam menjalankan perusahaan. Jangan pernah ada rasa keraguan yang dapat
menghentikan usaha yang akan dijalankan. Namun, optimistis dan penuh keyakinan
tentunya harus penuh perhitungan yang matang.
7. Memiliki tanggung jawab
Pengusaha
juga diahruskan memiliki tanggung jawab yang besar terhadap usaha yang sedang
dijalankan, yaitu tanggung jawab kepada diri sendiri, kepada masyarakat, ataupun
kepada pihak-pihak luar perusahaan. Misalnya, dalam hal komitmen untuk mengembalikan
sesuatu yang wajib dilakukan. Tanggung jawab sosial kepada masyarakat juga
tidak boleh dilupakan karena tanpa masyarakat usaha kita tidak akan pernah
maju. Di samping itu, calon pengusaha juga harus memiliki tanggung jawab terhadap
para pegawainya, baik dalm hal memberikan kesejahteraan maupun keamanan mereka
dalam bekerja.
8. Memiliki etika dan moral
Terakhir,
seorang calon pengusaha harus memiliki etika dan moral dalam menjalankan
usahanya. Hal ini perlu dijunjung tinggi mengingat etika dan moral berbisnis merupakan
dasar untuk melakukan suatu bisnis yang baik. Pengusaha harus mampu menghargai
karyawan, masyarakat, pelanggan, atau pihak-pihak yang berhubungan dengan
prusahaan sesuai dengan etika yang berlaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar