Pengertian Wawasan Nasional,Paham Kekuasaan dan Paham Geopolitik
Wawasan Nasional adalah cara pandang suatu
bangsa yang telah menegara tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya
yang serba terhubung (interaksi & interelasi) serta pembangunannya di dalam
bernegara di tengah-tengah lingkungannya baik nasional, regional, maupun global.
e. Pandangan/ajaran Mitchel, Saversky, Douhet dan Fuller Menurut Tokoh-tokoh ini bahwa suatu Negara itu selain berdaulat di darat, laut dan udara berdaulat juga di angkasa/dirgantara maka Tokoh-tokoh tersebut termasuk wawasan dirgantara. Masalahnya seberapa jauh suatu negara berdaulat di angkasa? Saat ini pada umumnya Negara-negara sudah menguasai ruang angkasa di ruang geostasioner.
Wawasan
Nusantara pada hakekatnya tidak lain adalah persatuan - kesatuan / keutuhan
Nusantara, cara pandang yang selalu utuh menyeluruh / serba Nusantara /
mendahulukan kepentingan nasional (nasionalisme) yang sangat diperlukan dan
merupakan syarat mutlak untuk mencapai Tujuan Nasional Bangsa Indonesia seperti
tercantum dalam Mukadimah
Undang-Undang
dasar 1945 yaitu :
Melindungi
segenap Bangsa Indonesia Mencerdaskan kehidupan bangsa Ikut mewujudkan
perdamaian dunia Sebelum kita membahas secara mendalam Wawasan Nusantara perlu
kita merefresh teori-teori dalam Ilmu Negara / Ketata negaraan antara lain :
A. Kekuasaan Wawasan Nasional suatu bangsa dibentuk dan dijiwai oleh
paham-paham kekuasaan dan geopolitik yang dianutnya. Beberapa teori / paham
kekuasaan dan geopolitik yang dianutnya. Beberapa teori/paham kekuasaan dan
teori geopolitik tersebut mari kita bahas di bawah ini :
1.
Paham-paham Kekuasaan
a. Paham
Machiavelli Machiavelli lebih cenderung menghalalkan kekuasaan yang otoriter;
kalau Raja adalah Raja yang absolut atau Tiran atau Pemerintahan yang otoriter/
dictator terkenal adagium Machiavelli bahwa Raja harus kuat seperti singa.
b.
Paham Kaisar Napoleon Bonaparte Napoleon menegaskan bahwa kekuatan politik
harus didukung oleh kekuatan ekonomi (ingat bahwa jatuhnya Pemerintahan Orde
Baru akibat krisis moneter dan ujungnya menjadi krisis ekonomi)
c.
Paham Jendral Clausewitz Karena Clausewitz seorang tentara tidak heran bahwa
dalilnya tidak lepas dari perang adapun dalilnya bahwa perang adalah kelanjutan
politik dengan cara lain. Clausewitz menghalalkan perang untuk mencapai tujuan
politik.
d.
Paham Fuerbach dan Hegel Teori Fuerbach dan Hegel melahirkan paham libberalisme
yang ujung-ujungnya melahirkan kolonialisme.
e.
Paham Lenin Paham Lenin melahirkan komunisme yang berpangkal dari
kelompo/komunal yang mementingkan kelompok/Negara sebaliknya faham liberalism
lahir dari individualism dimana Negara tidak boleh mencampuri urusan
pribadi/warga.
f.
Paham Lucien dan Sidney Karena politik dianggap kotor maka kedua tokou tersebut
menghendaki agar berpolitik itu harus santun/politik berbudaya.
2. Geopolitik
Arti
geopolitik secara harfiah adalah geo asal dari geografi dan politik artinya
pemerintahan jadi geopolitik artinya cara menyelenggarakan suatu pemerintahan
yang disesuaikan /ditentukan oleh kondisi/konfigurasi geografinya (contoh NKRI
memilih Negara Kesatuan karena kondisi/konfigurasi geografinya berupa Negara
Kepulauan).
a.
Pandangan/ajaran Frederich Ratzel dan Rudolf Kjellen Kedua tokoh ini
mengibaratkan Negara itu adalah/merupakan mahluk hidup, oleh karena Negara
dianalogkan sebagai mahluk maka kalau Negara itu sudah tidak lagi mempunyai
ruang hidup (lebens raum) dihalalkan mencari bahkan kenyataannya mencuri ruang
hidup yang baru berupa negara orang/bangsa lain. inilah cikal bakal timbulnya
penjajahan di muka bumi ini.
b.
Pandangan/ajaran Karl Haushofer dan Sir Halford Mackinder Teori Ratzel dan
Kjellen dijabarkan oleh Haushofer dan mackinder dari Jerman (seperti kita
ketahui bahwa Negara Jerman terletak di daratan Eropa dan tidak mempunyai
laut/lautan) maka teori ini disebut wawasan benua/darat adapun dalilnya :
Barangsiapa yang ingin menguasai dunia kuasailah "jantung dunia"
(yang dimaksud dunia ialah benua Eropa, Afrika dan Asia) karena itu teori ini
disebut teori jantung. Teori ini dilaksanakan oleh Hitler dengan timbulnya
Perang Dunia II.
c.
Pandangan/ajaran Sir Walter Raleigh dan Alfred Thayer Mahan
d.
Kedua Tokoh ini berasal dari Inggris (seperti kita ketahui bahwa Negara Inggris
adalah Negara Kepulauan/kelautan sehingga kedua tokoh ini berwawasan laut atau
bahari dengan dalilnya : Barang siapa ingin menguasai dunia kuasailah
perdagangan dengan armada laut yang tangguh dan kuat (antara lain Negara
Inggris, Spanyol, Portugis dan Belanda).
e. Pandangan/ajaran Mitchel, Saversky, Douhet dan Fuller Menurut Tokoh-tokoh ini bahwa suatu Negara itu selain berdaulat di darat, laut dan udara berdaulat juga di angkasa/dirgantara maka Tokoh-tokoh tersebut termasuk wawasan dirgantara. Masalahnya seberapa jauh suatu negara berdaulat di angkasa? Saat ini pada umumnya Negara-negara sudah menguasai ruang angkasa di ruang geostasioner.
f.
Pandangan/ajaran Nicholas J Spykmen Pendapat Spykmen bahwa setiap Negara
berdaulat baik didara, laut dan udara, ajaran ini disebut teori gabungan, teori
kombinasi/campuran, teori daerah batas atau teori Rimland (NKRI menganut teori
ini).
g.
Paham Bangsa Indonesia tentang kekuasaan/kekuatan Bahwa Bangsa Indonesia cinta
damai tetapi lebih cinta kemerdekaan.
h.
Paham Bangsa Indonesi tentang Geopolitik Oleh karena bentuk NKRI berupa Negara
Kepulauan sebagai satu kesatuan wilayah dimana 65% berupa lautan maka laut
merupakan penghubung.
B.
Pengertian Wawasan Nusantara
Pengertian
atau batasan Wawasan Nusantara secara resmi tercantum dalam Ketetapan Majlis
Permusyawaratan Rakyat (TAP MPR) tentang Garis besar Haluan Negara (GBHN) RI
Tahun 1993 dan TAP MPR Tahun 1998 sebagai berikut :
"Wawasan
Nusantara yang merupakan wawasan nasional yang bersumber pada Pancasila dan
berdasarkan UU1945 adalah cara pandang dan sikap Bangsa Indonesia mengenai diri
dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta
kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara untuk mencapai tujuan nasional."
Perlu
dijelaskan disini tentang pengertian wawasan nasional yaitu cara pandang suatu
bangsa terhadap diri dan lingkungannya yang meliputi geografi, sejarah an
idiologi.
Sikap dan cara pandang Bangsa Indonesia terhadap geografi yang berbentuk Negara Kepulauan, sejarah Bangsa Indonesia dan Pancasila maka wawasan itu disebut Wawasan Nusantara.
Sikap dan cara pandang Bangsa Indonesia terhadap geografi yang berbentuk Negara Kepulauan, sejarah Bangsa Indonesia dan Pancasila maka wawasan itu disebut Wawasan Nusantara.
Sehingga dengan
demikian wawasan nasional suatu bangsa dengan bangsa lainnya akan berbeda
karena terdapat perbadaaan geografinya, sejarahnya dan idiologinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar